Senin, 14 Februari 2011

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kita sebagai umat manusia di bumi ini. Tanpa adanya air di bumi ini, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Manusia memerlukan minimal 8 gelas air sehari. Pentingnya minum air setiap hari, sangat berkaitan erat dengan fungsi air dalam tubuh, yaitu: sebagai pengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, menghaluskan kulit tubuh, memperlancar fungsi pencernaan, dan membuang racun dan sisa makanan. Jika manusia mengkonsumsi air kurang dari batas minimal tersebut, maka manusia tersebut dapat mengalami suatu kondisi yang disebut dengan dehidrasi.

Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah sekitar 237.556.363 jiwa. Bila di kalikan dengan kebutuhan minimum manusia, yaitu 10 Liter air bersih perorang perhari, maka kebutuhan air rakyat Indonesia akan menjadi 2.375.563.630 L perhari. Melihat keperluan air yang sangat banyak tersebut, bagaimana cara alam untuk dapat memenuhi keperluan manusia terhadap air?

Air mengalami suatu siklus, yang sering juga disebut dengan siklus hidrologi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Melalui proses inilah air dapat dilestarikan. Tetapi pada kenyataannya adalah banyak kasus kekurangan air bersih bahkan air untuk diminum. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Di era globalisasi yang serba canggih dan semakin maju ini, manusia berkembang menjadi manusia modern yang maju dalam hal teknologi dan dibarengi juga dengan sifat individual. Sebagai contoh: pendirian pabrik-pabrik di perkotaan. Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah hasil produksi mereka secara sembarangan. Hal ini membuat sungai menjadi tercemar dan kondisi kekurangan air bersih makin menjadi-jadi. Sebab biasanya, sungai digunakan sebagai tempat untuk mencuci baju, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat pedesaan saat ini.

Bertolak belakang dengan masalah kekurangan air bersih, perkotaan terkenal pula dengan masalah banjir. Di sisi lain, terjadi kelangkaan air bersih, dan di sisi lain terjadi masalah berupa kelebihan air yang mendatangkan bencana. Daerah diperkotaan biasanya dipenuhi dengan beton dan aspal yang menyebabkan sulitnya air untuk meresap ke tanah. Hal tersebut membuat sulitnya air untuk meresap ke tanah dan terjadilah banjir.

Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan membuat lubang resapan sendiri pada tanah, sehingga pada saat banjir, air dapat masuk terserap ke dalam tanah dan dapat menjadi cadangan air tanah, yang disebut lubang resapan biopori. Biopori bisa menjadi solusi untuk membantu menyelesaikan masalah air di daerah Jakarta. Air hujan yang biasanya menjadi masalah utama banjir, dapat terserap dengan baik ke dalam tanah. Untuk membuat lubang biopori tidaklah sulit. Alat yang diperlukan adalah cangkul, linggis dan bor biopori. Cara membuat lubang tersebut adalah dengan menggali lubang dengan cangkul. Kemudian setelah membuat lubang tersebut, gali lubang ke dalam dengan menggunakan linggis. Setelah itu, masukkan alat bor biopori dan diputar searah jarum jam. Lakukan terus hingga kedalaman tertentu. Sebaiknya kedalaman lubang disesuaikan dengan luas lahan. Dengan demikian, diharapkan masalah banjir dapat teratasi dan masalah kurangnya air bersih dapat teratasi.

0 komentar:

Home

Senin, 14 Februari 2011

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kita sebagai umat manusia di bumi ini. Tanpa adanya air di bumi ini, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Manusia memerlukan minimal 8 gelas air sehari. Pentingnya minum air setiap hari, sangat berkaitan erat dengan fungsi air dalam tubuh, yaitu: sebagai pengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, menghaluskan kulit tubuh, memperlancar fungsi pencernaan, dan membuang racun dan sisa makanan. Jika manusia mengkonsumsi air kurang dari batas minimal tersebut, maka manusia tersebut dapat mengalami suatu kondisi yang disebut dengan dehidrasi.

Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah sekitar 237.556.363 jiwa. Bila di kalikan dengan kebutuhan minimum manusia, yaitu 10 Liter air bersih perorang perhari, maka kebutuhan air rakyat Indonesia akan menjadi 2.375.563.630 L perhari. Melihat keperluan air yang sangat banyak tersebut, bagaimana cara alam untuk dapat memenuhi keperluan manusia terhadap air?

Air mengalami suatu siklus, yang sering juga disebut dengan siklus hidrologi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Melalui proses inilah air dapat dilestarikan. Tetapi pada kenyataannya adalah banyak kasus kekurangan air bersih bahkan air untuk diminum. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Di era globalisasi yang serba canggih dan semakin maju ini, manusia berkembang menjadi manusia modern yang maju dalam hal teknologi dan dibarengi juga dengan sifat individual. Sebagai contoh: pendirian pabrik-pabrik di perkotaan. Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah hasil produksi mereka secara sembarangan. Hal ini membuat sungai menjadi tercemar dan kondisi kekurangan air bersih makin menjadi-jadi. Sebab biasanya, sungai digunakan sebagai tempat untuk mencuci baju, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat pedesaan saat ini.

Bertolak belakang dengan masalah kekurangan air bersih, perkotaan terkenal pula dengan masalah banjir. Di sisi lain, terjadi kelangkaan air bersih, dan di sisi lain terjadi masalah berupa kelebihan air yang mendatangkan bencana. Daerah diperkotaan biasanya dipenuhi dengan beton dan aspal yang menyebabkan sulitnya air untuk meresap ke tanah. Hal tersebut membuat sulitnya air untuk meresap ke tanah dan terjadilah banjir.

Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan membuat lubang resapan sendiri pada tanah, sehingga pada saat banjir, air dapat masuk terserap ke dalam tanah dan dapat menjadi cadangan air tanah, yang disebut lubang resapan biopori. Biopori bisa menjadi solusi untuk membantu menyelesaikan masalah air di daerah Jakarta. Air hujan yang biasanya menjadi masalah utama banjir, dapat terserap dengan baik ke dalam tanah. Untuk membuat lubang biopori tidaklah sulit. Alat yang diperlukan adalah cangkul, linggis dan bor biopori. Cara membuat lubang tersebut adalah dengan menggali lubang dengan cangkul. Kemudian setelah membuat lubang tersebut, gali lubang ke dalam dengan menggunakan linggis. Setelah itu, masukkan alat bor biopori dan diputar searah jarum jam. Lakukan terus hingga kedalaman tertentu. Sebaiknya kedalaman lubang disesuaikan dengan luas lahan. Dengan demikian, diharapkan masalah banjir dapat teratasi dan masalah kurangnya air bersih dapat teratasi.

Tidak ada komentar: