Senin, 14 Februari 2011

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori part 2

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kita sebagai umat manusia di bumi ini. Tanpa adanya air di bumi ini, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Tetapi hal ini tergantung pada kandungan lemak dan otot yang terdapat dalam tubuh manusia. Otak kita sendiri mengandung sekitar 75% air. Tingginya kandungan air yang terdapat dalam tubuh kita menyebabkan kita harus rajin minum air setiap hari. Manusia memerlukan minimal 2 liter air setiap harinya atau setara dengan 8 gelas air sehari. Pentingnya minum air setiap hari, sangat berkaitan erat dengan fungsi air dalam tubuh, yaitu: sebagai pengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, menghaluskan kulit tubuh, memperlancar fungsi pencernaan, membantu dalam pernafasan tubuh, sebagai pelumas pada sendi dan otot, sebagai media untuk pemulihan kondisi tubuh, membuang racun dan sisa makanan, menjaga tekanan osmosis dalam sel, dan lain-lain.

Jika manusia mengkonsumsi air kurang dari batas minimal tersebut, maka manusia tersebut dapat mengalami suatu kondisi yang disebut dengan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kondisi pada manusia yang terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk. Dehidrasi sangatlah berbahaya bagi tubuh. Ciri-ciri orang yang dehidrasi adalah: Mulut kering dan lidah bengkak, urine berwarna kuning pekat, sembelit (sukar buang air besar), pusing, lelah, dan lain-lain.

Dapatkah anda bayangkan apabila setiap manusia memerlukan sekitar 2 liter air, berapa jumlah air yang diperlukan oleh rakyat Indonesia setiap harinya? Selain air minum, manusia juga memerlukan air bersih untuk mandi, mencuci, mengepel lantai, dan banyak aktivitas lainnya, dan jika dihitung maka manusia memerlukan 10 L air bersih per hari per orang.

Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah sekitar 237.556.363 jiwa. Bila di kalikan dengan kebutuhan minimum manusia, yaitu 10 Liter air bersih perorang perhari, maka kebutuhan air rakyat Indonesia akan menjadi 2.375.563.630 L perhari. Melihat keperluan air yang sangat banyak tersebut, bagaimana cara alam untuk dapat memenuhi keperluan manusia terhadap air?

Air mengalami suatu siklus, yang sering juga disebut dengan siklus hidrologi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Melalui proses inilah air dapat dilestarikan, yaitu melalui siklus hidrologi, sehingga makhluk hidup di seluruh dunia tidak akan pernah kekurangan bahkan kehabisan air untuk diminum. Tetapi pada kenyataannya adalah banyak kasus kekurangan air bersih bahkan air untuk diminum. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Padahal seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa bumi kita ini menyimpan banyak sekali cadangan air bersih yang bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh makhluk hidup di bumi. Tetapi, mengapa hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang mengatakan bahwa banyak kasus kekurangan air bersih di banyak Negara di dunia? Jawabannya adalah karena keegoisan manusia itu sendiri.

Di era globalisasi yang serba canggih dan semakin maju ini, manusia berkembang menjadi manusia modern yang maju dalam hal teknologi. Kemajuan tersebut dibarengi juga dengan sifat individual yang dimiliki manusia. Hal tersebut bukanlah hanya sekedar isapan jempol belaka, tetapi sudah menjadi fakta bahwa manusia modern cenderung lebih individual dan egois. Sebagai contoh: pendirian pabrik-pabrik di perkotaan. Seperti yang kita ketahui, pabrik-pabrik tersebut biasanya menghasilkan gas buangan berupa gas-gas yang beracun dan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Gas-gas tersebut seperti: CO2, NO2, CO, dan lain-lain. Apabila kita menghirup udara yang mengandung gas-gas berbahaya tersebut, maka kita dapat terserang berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Tidak hanya mencemari udara, air pun menjadi korban. Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah hasil produksi mereka secara sembarangan. Biasanya, mereka membuang limbah hasil produksi tersebut ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar. Hal ini membuat kondisi kekurangan air bersih makin menjadi-jadi, sebab biasanya, sungai digunakan sebagai tempat untuk mencuci baju, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat pedesaan saat ini.

Bertolak belakang dengan masalah kekurangan air bersih, perkotaan terkenal pula dengan masalah banjir. Di sisi lain, terjadi kelangkaan air bersih, dan di sisi lain terjadi masalah berupa kelebihan air yang mendatangkan bencana. Banjir di daerah perkotaan sesungguhnya disebabkan oleh kesalahan dalam penempatan perencanaan bangunan. Buruknya sistem drainase atau sistem pembuangan air. Daerah diperkotaan biasanya dipenuhi dengan beton dan aspal yang menyebabkan sulitnya air untuk meresap ke tanah. Hal tersebut membuat cadangan air tanah makin menipis, melihat sulitnya air untuk meresap ke tanah, dan di sisi lain, pertumbuhan penduduk yang cenderung tinggi di setiap tahunnya, menyebabkan bertambahnya kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Sebagai contoh adalah daerah di Jakarta. Setiap bulan Desember dan Januari, Jakarta tdak pernah luput dari pemberitaan mengenai masalah banjir. Bila dianalisis lebh lanjut, masalah utama yang menyebabkan terjadinya banjir di daerah Ibu Kota adalah masalah kurangnya daerah resapan air, yaitu tanah.

Apa yang harus kita lakukan, melihat kondisi tersebut? Solusinya adalah dengan membuat lubang resapan sendiri pada tanah, sehingga pada saat banjir, air dapat masuk terserap ke dalam tanah dan dapat menjadi cadangan air tanah. Lubang-lubang yang kita buat ini dinamakan dengan lubang resapan biopori. Biopori bisa menjadi solusi yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah air di daerah jakarta. Air hujan yang biasanya menjadi masalah utama banjir, dapat terserap dengan baik ke dalam tanah, dan dapat menjadi cadangan air tanah, sehingga keberadaan air tanah tidak lagi menjadi langka, melainkan dapat cukup untuk memenuhi segala keperluan air bersih, terutama di daerah ibu kota. Untuk membuat lubang biopori tidaklah sulit. Alat yang diperlukan adalah cangkul, linggis dan bor biopori. Cara membuat lubang tersebut adalah dengan menggali lubang dengan cangkul. Kemudian setelah membuat lubang tersebut, gali lubang ke dalam dengan menggunakan linggis. Setelah itu, masukkan alat bor biopori dan diputar searah jarum jam. Lakukan terus hingga kedalaman tertentu. Sebaiknya kedalaman lubang disesuaikan dengan luas lahan. Dengan demikian, diharapkan masalah banjir dapat teratasi dan Jakarta dapat memiliki cadangan air bawah tanah yang mencukupi keperluan masyarakatnya.

2 komentar:

Mokarisma mengatakan...

tterlalu standar untuk SEO
tk bntu men byr prngkat tnggi bebh

Anto Kota Bunga mengatakan...

Setuju dech.....

Home

Senin, 14 Februari 2011

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori part 2

It’s About Us: Pentingnya Air Bagi Kehidupan dan Pemberdayaan Air Melalui Konsep Biopori

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kita sebagai umat manusia di bumi ini. Tanpa adanya air di bumi ini, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Tetapi hal ini tergantung pada kandungan lemak dan otot yang terdapat dalam tubuh manusia. Otak kita sendiri mengandung sekitar 75% air. Tingginya kandungan air yang terdapat dalam tubuh kita menyebabkan kita harus rajin minum air setiap hari. Manusia memerlukan minimal 2 liter air setiap harinya atau setara dengan 8 gelas air sehari. Pentingnya minum air setiap hari, sangat berkaitan erat dengan fungsi air dalam tubuh, yaitu: sebagai pengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, menghaluskan kulit tubuh, memperlancar fungsi pencernaan, membantu dalam pernafasan tubuh, sebagai pelumas pada sendi dan otot, sebagai media untuk pemulihan kondisi tubuh, membuang racun dan sisa makanan, menjaga tekanan osmosis dalam sel, dan lain-lain.

Jika manusia mengkonsumsi air kurang dari batas minimal tersebut, maka manusia tersebut dapat mengalami suatu kondisi yang disebut dengan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kondisi pada manusia yang terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk. Dehidrasi sangatlah berbahaya bagi tubuh. Ciri-ciri orang yang dehidrasi adalah: Mulut kering dan lidah bengkak, urine berwarna kuning pekat, sembelit (sukar buang air besar), pusing, lelah, dan lain-lain.

Dapatkah anda bayangkan apabila setiap manusia memerlukan sekitar 2 liter air, berapa jumlah air yang diperlukan oleh rakyat Indonesia setiap harinya? Selain air minum, manusia juga memerlukan air bersih untuk mandi, mencuci, mengepel lantai, dan banyak aktivitas lainnya, dan jika dihitung maka manusia memerlukan 10 L air bersih per hari per orang.

Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah sekitar 237.556.363 jiwa. Bila di kalikan dengan kebutuhan minimum manusia, yaitu 10 Liter air bersih perorang perhari, maka kebutuhan air rakyat Indonesia akan menjadi 2.375.563.630 L perhari. Melihat keperluan air yang sangat banyak tersebut, bagaimana cara alam untuk dapat memenuhi keperluan manusia terhadap air?

Air mengalami suatu siklus, yang sering juga disebut dengan siklus hidrologi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Melalui proses inilah air dapat dilestarikan, yaitu melalui siklus hidrologi, sehingga makhluk hidup di seluruh dunia tidak akan pernah kekurangan bahkan kehabisan air untuk diminum. Tetapi pada kenyataannya adalah banyak kasus kekurangan air bersih bahkan air untuk diminum. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Padahal seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa bumi kita ini menyimpan banyak sekali cadangan air bersih yang bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh makhluk hidup di bumi. Tetapi, mengapa hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang mengatakan bahwa banyak kasus kekurangan air bersih di banyak Negara di dunia? Jawabannya adalah karena keegoisan manusia itu sendiri.

Di era globalisasi yang serba canggih dan semakin maju ini, manusia berkembang menjadi manusia modern yang maju dalam hal teknologi. Kemajuan tersebut dibarengi juga dengan sifat individual yang dimiliki manusia. Hal tersebut bukanlah hanya sekedar isapan jempol belaka, tetapi sudah menjadi fakta bahwa manusia modern cenderung lebih individual dan egois. Sebagai contoh: pendirian pabrik-pabrik di perkotaan. Seperti yang kita ketahui, pabrik-pabrik tersebut biasanya menghasilkan gas buangan berupa gas-gas yang beracun dan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Gas-gas tersebut seperti: CO2, NO2, CO, dan lain-lain. Apabila kita menghirup udara yang mengandung gas-gas berbahaya tersebut, maka kita dapat terserang berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Tidak hanya mencemari udara, air pun menjadi korban. Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah hasil produksi mereka secara sembarangan. Biasanya, mereka membuang limbah hasil produksi tersebut ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar. Hal ini membuat kondisi kekurangan air bersih makin menjadi-jadi, sebab biasanya, sungai digunakan sebagai tempat untuk mencuci baju, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat pedesaan saat ini.

Bertolak belakang dengan masalah kekurangan air bersih, perkotaan terkenal pula dengan masalah banjir. Di sisi lain, terjadi kelangkaan air bersih, dan di sisi lain terjadi masalah berupa kelebihan air yang mendatangkan bencana. Banjir di daerah perkotaan sesungguhnya disebabkan oleh kesalahan dalam penempatan perencanaan bangunan. Buruknya sistem drainase atau sistem pembuangan air. Daerah diperkotaan biasanya dipenuhi dengan beton dan aspal yang menyebabkan sulitnya air untuk meresap ke tanah. Hal tersebut membuat cadangan air tanah makin menipis, melihat sulitnya air untuk meresap ke tanah, dan di sisi lain, pertumbuhan penduduk yang cenderung tinggi di setiap tahunnya, menyebabkan bertambahnya kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Sebagai contoh adalah daerah di Jakarta. Setiap bulan Desember dan Januari, Jakarta tdak pernah luput dari pemberitaan mengenai masalah banjir. Bila dianalisis lebh lanjut, masalah utama yang menyebabkan terjadinya banjir di daerah Ibu Kota adalah masalah kurangnya daerah resapan air, yaitu tanah.

Apa yang harus kita lakukan, melihat kondisi tersebut? Solusinya adalah dengan membuat lubang resapan sendiri pada tanah, sehingga pada saat banjir, air dapat masuk terserap ke dalam tanah dan dapat menjadi cadangan air tanah. Lubang-lubang yang kita buat ini dinamakan dengan lubang resapan biopori. Biopori bisa menjadi solusi yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah air di daerah jakarta. Air hujan yang biasanya menjadi masalah utama banjir, dapat terserap dengan baik ke dalam tanah, dan dapat menjadi cadangan air tanah, sehingga keberadaan air tanah tidak lagi menjadi langka, melainkan dapat cukup untuk memenuhi segala keperluan air bersih, terutama di daerah ibu kota. Untuk membuat lubang biopori tidaklah sulit. Alat yang diperlukan adalah cangkul, linggis dan bor biopori. Cara membuat lubang tersebut adalah dengan menggali lubang dengan cangkul. Kemudian setelah membuat lubang tersebut, gali lubang ke dalam dengan menggunakan linggis. Setelah itu, masukkan alat bor biopori dan diputar searah jarum jam. Lakukan terus hingga kedalaman tertentu. Sebaiknya kedalaman lubang disesuaikan dengan luas lahan. Dengan demikian, diharapkan masalah banjir dapat teratasi dan Jakarta dapat memiliki cadangan air bawah tanah yang mencukupi keperluan masyarakatnya.

2 komentar:

Mokarisma mengatakan...

tterlalu standar untuk SEO
tk bntu men byr prngkat tnggi bebh

Anto Kota Bunga mengatakan...

Setuju dech.....