Kamis, 12 Januari 2012

Pembersih Jendela Alami

Mengurangi penggunaan bahan pembersih kimia bukan berarti membiarkan bagian rumah tidak terawat dan kotor. Pembersih kaca alami, bebas racun, dan buatan sendiri mampu membersihkan sama ampuhnya dengan pembersih kimia yang biasa Anda beli.

Biasanya pembersih kaca komersil mengandung 2-butoxyethanol yang sangat berbahaya ketika digunakan pada area berventilasi sempit. Bahan kimia ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan saat terhirup. 2-butoxyethanol harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Selain itu, pembersih kaca alami menghabiskan uang lebih sedikit dibanding pembersih yang biasa dijual di pasaran karena menggunakan bahan rumah yang murah.

Untuk membuat pembersih alami kaca, bahan-bahan yang diperlukan adalah 2 sendok makan spirtus, wadah berukuran 1 liter, cuka putih distilan, 2 botol semprot, kain atau kertas kusut, ½ sendok teh sabun pembersih, dan spidol.

Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

  • Campurkan 2 sendok makan spirtus dengan seperempat liter air. Saat mencampurkan spirtus, sebaiknya lakukan di daerah yang berventilasi baik untuk menghindari uap spirtus yang terhirup.
  • Campurkan cuka putih distilan dengan air hangat di botol semprot.
  • Gunakan kain lembut atau kertas kusut untuk melapisi jendela dengan spirtus dan campuran air. Hal ini akan membantu mencegah adanya noda ketika Anda membersihkan dengan campuran cuka.
  • Semprotkan campuran cuka pada jendela dan usap hasil semprotan tersebut menggunakan kain lembut atau kertas kusut.
  • Campurkan larutan ½ sendok teh sabun pembersih, sendok makan cuka putih distilan, dan dua cangkir air hangat. Jika jendela sangat kotor dan berminyak, Anda dapat menggunakan campuran setengah cuka, setengah larutan air.
  • Gunakan usapan horizontal atau vertikal untuk membersihkan jendela. Bersihkan bagian dalam jendela dengan usapan horizontal dan bagian luar dengan usapan vertikal. Teknik ini akan memperlihatkan bagian jendela yang perlu dibersihkan lebih lama.

Penyimpanan

  • Simpan larutan spirtus dalam botol plastik semprot yang baru. Jangan menggunakan kembali botol semprot yang sebelumnya telah digunakan sebagai wadah pembersih kimia. Spirtus dapat bereaksi dengan sisa larutan pembersih sebelumnya. Gunakan spidol untuk menandakan botol pembersih.
  • Simpan campuran spirtus jauh dari jangkauan anak-anak atau binatang peliharaan.
  • Simpan larutan cuka pada botol semprot dan tandai botol tersebut.
  • Simpan campuran sabun cair atau cuka jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Campuran cuka dan air tidak beracun.

Jika Anda tidak menyukai aroma cuka, tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke larutan cuka dan air. Sebaiknya Anda tidak membersihkan jendela di bawah sinar matahari langsung agar larutan tidak mengering dengan cepat.

Selamat mencoba

Sumber: greenliving.nationalgeographic.com dan wolipop.com

Sumber gambar: finunu.wordpress.com

0 komentar:

Home

Kamis, 12 Januari 2012

Pembersih Jendela Alami

Mengurangi penggunaan bahan pembersih kimia bukan berarti membiarkan bagian rumah tidak terawat dan kotor. Pembersih kaca alami, bebas racun, dan buatan sendiri mampu membersihkan sama ampuhnya dengan pembersih kimia yang biasa Anda beli.

Biasanya pembersih kaca komersil mengandung 2-butoxyethanol yang sangat berbahaya ketika digunakan pada area berventilasi sempit. Bahan kimia ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan saat terhirup. 2-butoxyethanol harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Selain itu, pembersih kaca alami menghabiskan uang lebih sedikit dibanding pembersih yang biasa dijual di pasaran karena menggunakan bahan rumah yang murah.

Untuk membuat pembersih alami kaca, bahan-bahan yang diperlukan adalah 2 sendok makan spirtus, wadah berukuran 1 liter, cuka putih distilan, 2 botol semprot, kain atau kertas kusut, ½ sendok teh sabun pembersih, dan spidol.

Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

  • Campurkan 2 sendok makan spirtus dengan seperempat liter air. Saat mencampurkan spirtus, sebaiknya lakukan di daerah yang berventilasi baik untuk menghindari uap spirtus yang terhirup.
  • Campurkan cuka putih distilan dengan air hangat di botol semprot.
  • Gunakan kain lembut atau kertas kusut untuk melapisi jendela dengan spirtus dan campuran air. Hal ini akan membantu mencegah adanya noda ketika Anda membersihkan dengan campuran cuka.
  • Semprotkan campuran cuka pada jendela dan usap hasil semprotan tersebut menggunakan kain lembut atau kertas kusut.
  • Campurkan larutan ½ sendok teh sabun pembersih, sendok makan cuka putih distilan, dan dua cangkir air hangat. Jika jendela sangat kotor dan berminyak, Anda dapat menggunakan campuran setengah cuka, setengah larutan air.
  • Gunakan usapan horizontal atau vertikal untuk membersihkan jendela. Bersihkan bagian dalam jendela dengan usapan horizontal dan bagian luar dengan usapan vertikal. Teknik ini akan memperlihatkan bagian jendela yang perlu dibersihkan lebih lama.

Penyimpanan

  • Simpan larutan spirtus dalam botol plastik semprot yang baru. Jangan menggunakan kembali botol semprot yang sebelumnya telah digunakan sebagai wadah pembersih kimia. Spirtus dapat bereaksi dengan sisa larutan pembersih sebelumnya. Gunakan spidol untuk menandakan botol pembersih.
  • Simpan campuran spirtus jauh dari jangkauan anak-anak atau binatang peliharaan.
  • Simpan larutan cuka pada botol semprot dan tandai botol tersebut.
  • Simpan campuran sabun cair atau cuka jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Campuran cuka dan air tidak beracun.

Jika Anda tidak menyukai aroma cuka, tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke larutan cuka dan air. Sebaiknya Anda tidak membersihkan jendela di bawah sinar matahari langsung agar larutan tidak mengering dengan cepat.

Selamat mencoba

Sumber: greenliving.nationalgeographic.com dan wolipop.com

Sumber gambar: finunu.wordpress.com

Tidak ada komentar: