Atomic
Number :
89
Atomic
Mass :
227 g.mol-1
Electronegativity
according to Pauling : 1.1
Density :
10.07 g.cm3 at 20oC
Melting
point :
1050 oC
Boiling
point :
3250 oC
Vanderwaals
radius :
unknown
Ionic
radius :
unknown
Isotopes :
4
Electronic
shell :
[Rn] 6d1 7s5
Energy
of first ionization :
664.6 kJ.mol-1
Energy
of second ionization :
1165.5 kJ.mol-1
Discovered
by :
Andre Debierne in 1899
Actinium adalah elemen logam radioaktif
berwarna perak. Aktinium memiliki sifat yaitu bersinar di kegelapan dikarenakan
intensitas radioaktif yang dimiliki
nya yang berwarna biru terang. Actinium ditemukan pada tahun 1899 oleh seorang Kimiawan asal Perancis bernama André-Louis Debierne yang memisahkan senyawa tersebut dari bijih-bijih uranium. Friedrich Otto Giesel menemukan aktinium pada 1902. Sifat kimia dari aktinium sama dengan sifat dari bijih yang langka yaitu lanthanum.
Kata aktinium berasal dari bahasa Yunani aktis, aktinos yang berarti sinar.
Aplikasi
Dewasa ini, aktinium telah menjadi radioaktif yang merupakan sumber dari neutron. Hal ini tidak memungkinkan aktinium digunakan sebagai aplikasi pada industry. Aktinium-225 digunakan dalam ilmu kedokteran untuk memproduksi Bi-213 pada generator sekunder (generator yang dapat digunakan kembali) atau dapat pula digunakan sebagai agen radio-immunotherapy.
Aktinium
di lingkungan
Aktinium
hanya dtemukan pada bijih uranium sebagai 227-Ac, terpancar α dan β dengan
setengah usia dari 21.773 tahun. 1 ton bijih uranium mengandung sekitar 10 gram
aktinium. Aktiniu ditemukan pada jejak bijih uranium, tetapi lebih banyak
dibuat dari beberapa milligram penyinaran neutron dari 226-Ra pada reactor
nuklir. Logam aktinium telah disiapkan dengan reduksi dari aktinium florida
dengan uap litium sekitar 1100 hingga 1300 oC.
Secara
alami, terbentuknya aktinium adalah tersusun dari sebuah isotope radioaktif;
dengan 227-Ac dengan kadar berlimpah (kelimpahan 100% alami). Radioisotope 27
telah dikarakteristikkan dengan yang paling stabil 227-Ac dengan separuh hidup
21.773 tahun, 225-Ac dengan separuh hidup 10 hari, dan 226-Ac dengan separuh
hidup 29,37 jam. Semua isotope radioaktif memiliki paruh hidup kurang dari 10
jam dan mayoritas dari paruh waktu tersebut adalah kurang dari satu menit.
Elemen ini juga memiliki 2 meta states.
Aktinium
227 murni terbentuk menjadi seimbang dengan rusaknya produk tersebut pada
akhirnya pada 185 hari, dan kemudian rusaknya berdasarkan dari 21.773 tahun
paruh waktunya.
Source: http://www.lenntech.com/
0 komentar:
Posting Komentar