Minggu, 17 November 2013

RAD Rain: Ventilasi Anti Debu, Anti Serangga dan Sejuk yang Ramah Lingkungan




Latar Belakang
Pada abad millenium ini, proses modernisasi telah mempengaruhi pola hidup manusia. Tuntutan professionalisme harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Kesibukan dalam mencari penghasilan seringkali membuat manusia mengabaikan kebutuhan hidup yang seharusnya turut diperhatikan, seperti kesehatan dengan alasan keterbatasan waktu. Akibatnya, banyak manusia yang dengan mudah terjangkit penyakit akibat kurang memperhatikan pola istirahat serta rendahnya kualitas kebersihan diri dan lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan bermotor, asap pembuangan dari pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, polutan dari rumah tangga seperti asap p
embakaran sampah, kompor, perapian juga turut memicu terjadinya pencemaran udara.
Lingkungan fisik tempat tinggal seseorang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tertentu. Berbagai jenis polusi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Polusi udara yang berlangsung saat ini telah mencapai level yang memprihatinkan. Bahkan, negara Indonesia menjadi penyumbang polusi terbesar ke tiga di dunia (Alamendah, 2009). Macam-macam zat dapat mencemari udara seperti debu, semen, asbes, zat-zat kimia, polusi dari kendaraan bermotor, peningkatan kepadatan penduduk berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat. Semua faktor tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi sistem pernafasan yang berdampak pada kesehatan individu dan masyarakat. Salah satu faktor yang berpengaruh menimbulkan gangguan sistem pernafasan adalah debu. Karakteristik debu dari segi ukuran partikel yang sangat kecil dan ringan serta tidak berbau dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernafasan, sehingga menyebabkan timbulnya reaksi mekanisme pertahanan nonspesifik seperti batuk, bersin, gangguan transport mukosilier, dan fagositosis oleh makrofag. Partikel debu yang dapat dihirup berukuran 0,1 sampai 10 mikron. Debu yang berukuran antara 5-10 mikron bila terhisap akan tertahan dan tertimbun pada saluran napas bagian atas; yang berukuran antara 3-5 mikron tertahan dan tertimbun pada saluran napas tengah. Partikel debu dengan ukuran 1-3 mikron disebut debu respirabel merupakan yang paling berbahaya karena tertahan dan tertimbun mulai dari bionkiolus terminalis sampai alveoli (Susipurwati.blogspot.com, 2010). Penyakit pada saluran pernafasan juga tak jarang menimbulkan hipersensitivitas pada individu tergantung dari jenis, sifat debu dan lama paparan.
Senada dengan keluhan gangguan pernafasan akibat gangguan debu, penyakit yang ditimbulkan akibat serangan dari serangga juga turut merajalela. Penyakit yang menular dengan vektor atau perantara nyamuk hingga kini masih menjadi beban berat bagi negara iklim tropis termasuk Indonesia. Penyakit-penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk masih endemis di banyak daerah di Indonesia dan merenggut ribuan jiwa tiap tahun (Detiknews, 2009). Tidak cukup hanya dengan melakukan upaya menguras bak air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas. Tetapi, juga perlu diperhitungkan cara lain yang membantu untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah. Cara tersebut adalah dengan memperhatikan bukaan atau ventilasi pada rumah yang  juga dapat menjadi celah alternatif bagi nyamuk atau pun serangga lainnya untuk memasuki rumah. Maka perlu dilakukan rancangan baru untuk menyiasati nyamuk agar tidak memasuki rumah dan bersarang, yang kelak akan menjadi sarang tumbuh kembangnya bibit penyakit yang siap menyerang sistem pertahanan tubuh manusia. Selain nyamuk, serangga lain seperti lalat yang merupakan vektor bakteri penyebab terkontaminasinya makanan juga dapat dicegah. Dengan demikian, diharapkan rumah menjadi tempat idaman, nyaman dan aman bagi penghuninya.
Mewujudkan rumah yang indah, bersih, dan sehat tidak lengkap rasanya tanpa memperhatikan sistem sirkulasi udara pada rumah. Seringkali kita merasa udara di dalam rumah lebih bersih dari pada di luar rumah, tanpa kita sadari, udara di dalam rumah bisa lebih kotor dengan udara di luar rumah.  Seberapa sering anda membesihkan bagian bawah tempat tidur atau sofa anda? Bagaimana dengan sisa-sisa pembersih di kamar mandi? Apakah anda menjemur kasur anda seminggu sekali? Jawaban anda atas pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa membuktikan bahwa udara di dalam rumah juga bisa terpolusi.  Udara di dalam rumah telah terpolusi dari bahan-bahan kimia, udara kotor terperangkap di dalam rumah dan juga udara di dalam rumah kekurangan oksigen (www.belairku.com,2011).
Selain itu, beberapa tahun lalu banyak dibicarakan di koran tentang sindrom para pekerja kantoran yang gampang terserang penyakit. Bagaimana tidak, ruang kantor yang full ac, jendela rapat, menyebabkan udara kotor tidak memiliki jalan ke luar. Padahal manusia memerlukan 13.5 kg udara bersih setiap hari tanpa udara bersih, manusia tidak akan bertahan lebih dari 2 menit. (www.belairku.com,2011)
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah rumah adalah bagaimana membuat penghuni di dalamnya merasa nyaman, betah bertempat tinggal, dan beraktivitas. Indonesia dengan iklim tropis lembab memberikan cukup sinar matahari dan angin sepanjang tahun. Namun, disisi lain menjadi sebuah dilema karena kondisi rumah menjadi panas (Bambino, 2010). Untuk itulah saat merancang rumah perlu dipikirkan sistem ventilasi yang bisa mendinginkan suhu di dalam rumah, pencahayaan yang cukup, memiliki ruang gerak yang memadai, dapat meminimalisir volume debu yang masuk ke dalam rumah, serta mencegah masuknya serangga.
Oleh karena itu, khususnya untuk perumahan di pinggir jalan diperlukan sebuah inovasi sehingga udara di dalam ruangan lebih sehat, sejuk dan terhindar dari bulu binatang dan serangga (baik bagi pemilik alergi semacam ini). Inovasi ini berupa ventilasi yang dapat menyaring debu, mencegah masuknya serangga serta dapat membuat rumah terasa sejuk walau tanpa AC (Air Conditoner). Terkait kenyataan itu peneliti tertarik meneliti pembuatan alat ventilasi udara di rumah yang anti debu, anti serangga dan sejuk tanpa perlu AC (Air Conditoner).

 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalahnya adalah ”Perlu adanya ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangan dan sejuk untuk menjaga kesehatan dan kebersihan udara dalam rumah”. Terkait pernyataan tersebut muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimanakan prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan?
1.2.2. Seberapa efektif prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1. Untuk membuat prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan.
 1.2.2. Untuk mengetahui efektifitas prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk ramah lingkungan.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini meliputi:

A. Manfaat untuk pemerintah
         1.4.1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pembangunan ramah lingkungan.
             
            B. Manfaat untuk Masyarakat
            1.4.1. Memberikan alternatif ventilasi yang dapat menyaring debu, menangkal serangga dan menyejukkan ruangan yang sederhana dan murah.
            1.4.2. Memberikan masukan kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas udara dalam rumah sehingga kesehatan dan kebersihan udara lebih terjamin.

Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah untuk membuat prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang sederhana serta menguji efektifitas prototipe tersebut.

PEMBAHASAN



Prototipe RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat. Bahan-bahan itu terdiri dari: 1 (satu) buah Kerangka jendela ukuran 75x48x10, 2 (dua) buah kaca ukuran 60x35, 1 buah kertas mika, Selang air, 1 meter kain kristik, Filter akuarium, 1 buah pompa air mini, Paku, Pipa ukuran 2”, 2 buah dop ukuran 2”, 1 buah kaleng, 1 kotak klem dan lakban.
Bentuk prototipe RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) adalah sebuah ventilasi yang terbuat dari kerangka jendela ventilasi dengan ukuran 75 x 48 x 10 cm. Dibagian tengah kerangka jendela ventilasi itu terpasang kain kristik ukuran 60 x 35 cm. Dibagian bawah kain kristik terpasang pipa ukuran 2”. Fungsi pipa ini sebagai penadah air yang akan disalurkan ke bak penampungan. Dibagian luar kerangka jendela ventilasi terdapat kaleng. Kaleng ini berfungsi sebagai bak penampungan air sekaligus tempat pompa. Dari bak penampungan ini terpasang pipa ukuran 1” yang terhubung ke atas kain kristik. Fungsi pipa ini untuk mengalirkan air dari bak penampungan ke kain kristik. Sementara itu di bagian luar atas dari kristik (masih dalam kerangka jendela ventilasi) dan kusen bagian dalam bawah terpasang kaca. Pada kaca bagian dalam bawah dilapisi kertas mika. Fungsi kertas mika ini untuk menangkap debu yang lolos dari saringan kain kristik yang dialiri air (lihat foto).
Prinsip kerja atau mekanisme kerja alat RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) adalah:
a. Anti Debu           

 Debu dari luar ruangan yang tertiup masuk melewati jendela ventilasi dihambat sebagian oleh kaca di bagian depan kain kristik. Tidak semua debu dapat dihalangi oleh kaca tersebut. Sebagian yang lolos akan dihalangi oleh kain kristik yang dialiri air secara terus-menerus. Debu yang melewati kain kristik akan tertangkap oleh air dan dibawa aliran air ke bawah. Proses ini tergolong sangat efektif menangkap debu. Kalaupun ada debu yang lolos, maka kaca yang dilapisi kertas mika yang berisi lem menjadi penghalang sekaligus penangkap debu terakhir

b. Anti Serangga
Keberadaan kain kristik di tengah kerangka jendela ventilasi merupakan penghalang yang efektif bagi serangga. Dengan adanya kain kristik ini maka serangga yang ukurannya lebih besar dari lubang kain kristik otomatis tidak dapat melewati kain kristik. Dengan demikian serangga tidak dapat memasuki ruangan yang diisi jendela ventilasi ini
 Gambar: Sebagai Anti Serangga

c. Sejuk
Keberadaan air yang secara kontinyu mengalir merambati kain kristik secara terus-menerus memberi efek segar dan sejuk pada ruangan yang dipasangi jendela ventilasi ini. Sebab angin yang melewati jendela vemntilasi ini secara tidak langsung menebarkan partikel-partikel air secara halus. Ini menyebabkan ruangan menjadi lebih sejuk.


 Aliran air pada ventilasi alternatif ini  menggunakan prinsip kontinuitas “Masa di dalam suatu sistem adalah konstan terhadap waktu.” Prinsip kontinuitas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut:





Keunggulan prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) ini adalah:
(1)   Mengurangi volume debu yang masuk ke dalam rumah dengan pemasangan dua bilah kaca dengan sekat antara keduanya (ventilasi bouvenlicth) pada sekat tersebut dipasang kristik dan dialiri air dengan tenaga pompa akuarium mini sehingga debu yang memiliki karakteristik ringan akan terbawa bersama aliran air.
(2)   Memudahkan sirkulasi udara, dimana angin bertiup dari suhu yang rendah ke suhu tinggi. Sehingga aliran air akan membuat suhu menjadi sejuk dan mudah masuk ke dalam ruangan sebagai penyejuk udara sederhana.
(3)      Menghalangi serangga, dengan penggunaan kristik serangga akan sulit masuk ke dalam ruangan sehingga tidak ada serangga vektor perantara penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia.

Kelemahan prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) ini adalah:
(1)      Dari segi estetika, ventilasi terlihat kurang menarik dan masih sederhana
(2)      Karena dialiri air maka kemungkinan kristik menjadi berlumut sehingga harus dilakukan pemeriksaan berkala untuk membersihkan ventilasi minimal satu minggu sekali.

Efektifitas prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan)
Berdasarkan hasil pengujian sederhana yang dilakukan dengan menggunakan kipas angin (yang berjarak 50 cm dari prototipe) untuk mendorong 100 gram debu ke arah prototipe, maka hasilnya debu yang lolos dan terperangkap pada kantong pengujian di belakang prototipe ini tergolong sangat minim (lihat tabel 4.2.1.). 






 

0 komentar:

Home

Minggu, 17 November 2013

RAD Rain: Ventilasi Anti Debu, Anti Serangga dan Sejuk yang Ramah Lingkungan




Latar Belakang
Pada abad millenium ini, proses modernisasi telah mempengaruhi pola hidup manusia. Tuntutan professionalisme harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Kesibukan dalam mencari penghasilan seringkali membuat manusia mengabaikan kebutuhan hidup yang seharusnya turut diperhatikan, seperti kesehatan dengan alasan keterbatasan waktu. Akibatnya, banyak manusia yang dengan mudah terjangkit penyakit akibat kurang memperhatikan pola istirahat serta rendahnya kualitas kebersihan diri dan lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan bermotor, asap pembuangan dari pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, polutan dari rumah tangga seperti asap p
embakaran sampah, kompor, perapian juga turut memicu terjadinya pencemaran udara.
Lingkungan fisik tempat tinggal seseorang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tertentu. Berbagai jenis polusi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Polusi udara yang berlangsung saat ini telah mencapai level yang memprihatinkan. Bahkan, negara Indonesia menjadi penyumbang polusi terbesar ke tiga di dunia (Alamendah, 2009). Macam-macam zat dapat mencemari udara seperti debu, semen, asbes, zat-zat kimia, polusi dari kendaraan bermotor, peningkatan kepadatan penduduk berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat. Semua faktor tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi sistem pernafasan yang berdampak pada kesehatan individu dan masyarakat. Salah satu faktor yang berpengaruh menimbulkan gangguan sistem pernafasan adalah debu. Karakteristik debu dari segi ukuran partikel yang sangat kecil dan ringan serta tidak berbau dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernafasan, sehingga menyebabkan timbulnya reaksi mekanisme pertahanan nonspesifik seperti batuk, bersin, gangguan transport mukosilier, dan fagositosis oleh makrofag. Partikel debu yang dapat dihirup berukuran 0,1 sampai 10 mikron. Debu yang berukuran antara 5-10 mikron bila terhisap akan tertahan dan tertimbun pada saluran napas bagian atas; yang berukuran antara 3-5 mikron tertahan dan tertimbun pada saluran napas tengah. Partikel debu dengan ukuran 1-3 mikron disebut debu respirabel merupakan yang paling berbahaya karena tertahan dan tertimbun mulai dari bionkiolus terminalis sampai alveoli (Susipurwati.blogspot.com, 2010). Penyakit pada saluran pernafasan juga tak jarang menimbulkan hipersensitivitas pada individu tergantung dari jenis, sifat debu dan lama paparan.
Senada dengan keluhan gangguan pernafasan akibat gangguan debu, penyakit yang ditimbulkan akibat serangan dari serangga juga turut merajalela. Penyakit yang menular dengan vektor atau perantara nyamuk hingga kini masih menjadi beban berat bagi negara iklim tropis termasuk Indonesia. Penyakit-penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk masih endemis di banyak daerah di Indonesia dan merenggut ribuan jiwa tiap tahun (Detiknews, 2009). Tidak cukup hanya dengan melakukan upaya menguras bak air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas. Tetapi, juga perlu diperhitungkan cara lain yang membantu untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah. Cara tersebut adalah dengan memperhatikan bukaan atau ventilasi pada rumah yang  juga dapat menjadi celah alternatif bagi nyamuk atau pun serangga lainnya untuk memasuki rumah. Maka perlu dilakukan rancangan baru untuk menyiasati nyamuk agar tidak memasuki rumah dan bersarang, yang kelak akan menjadi sarang tumbuh kembangnya bibit penyakit yang siap menyerang sistem pertahanan tubuh manusia. Selain nyamuk, serangga lain seperti lalat yang merupakan vektor bakteri penyebab terkontaminasinya makanan juga dapat dicegah. Dengan demikian, diharapkan rumah menjadi tempat idaman, nyaman dan aman bagi penghuninya.
Mewujudkan rumah yang indah, bersih, dan sehat tidak lengkap rasanya tanpa memperhatikan sistem sirkulasi udara pada rumah. Seringkali kita merasa udara di dalam rumah lebih bersih dari pada di luar rumah, tanpa kita sadari, udara di dalam rumah bisa lebih kotor dengan udara di luar rumah.  Seberapa sering anda membesihkan bagian bawah tempat tidur atau sofa anda? Bagaimana dengan sisa-sisa pembersih di kamar mandi? Apakah anda menjemur kasur anda seminggu sekali? Jawaban anda atas pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa membuktikan bahwa udara di dalam rumah juga bisa terpolusi.  Udara di dalam rumah telah terpolusi dari bahan-bahan kimia, udara kotor terperangkap di dalam rumah dan juga udara di dalam rumah kekurangan oksigen (www.belairku.com,2011).
Selain itu, beberapa tahun lalu banyak dibicarakan di koran tentang sindrom para pekerja kantoran yang gampang terserang penyakit. Bagaimana tidak, ruang kantor yang full ac, jendela rapat, menyebabkan udara kotor tidak memiliki jalan ke luar. Padahal manusia memerlukan 13.5 kg udara bersih setiap hari tanpa udara bersih, manusia tidak akan bertahan lebih dari 2 menit. (www.belairku.com,2011)
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah rumah adalah bagaimana membuat penghuni di dalamnya merasa nyaman, betah bertempat tinggal, dan beraktivitas. Indonesia dengan iklim tropis lembab memberikan cukup sinar matahari dan angin sepanjang tahun. Namun, disisi lain menjadi sebuah dilema karena kondisi rumah menjadi panas (Bambino, 2010). Untuk itulah saat merancang rumah perlu dipikirkan sistem ventilasi yang bisa mendinginkan suhu di dalam rumah, pencahayaan yang cukup, memiliki ruang gerak yang memadai, dapat meminimalisir volume debu yang masuk ke dalam rumah, serta mencegah masuknya serangga.
Oleh karena itu, khususnya untuk perumahan di pinggir jalan diperlukan sebuah inovasi sehingga udara di dalam ruangan lebih sehat, sejuk dan terhindar dari bulu binatang dan serangga (baik bagi pemilik alergi semacam ini). Inovasi ini berupa ventilasi yang dapat menyaring debu, mencegah masuknya serangga serta dapat membuat rumah terasa sejuk walau tanpa AC (Air Conditoner). Terkait kenyataan itu peneliti tertarik meneliti pembuatan alat ventilasi udara di rumah yang anti debu, anti serangga dan sejuk tanpa perlu AC (Air Conditoner).

 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalahnya adalah ”Perlu adanya ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangan dan sejuk untuk menjaga kesehatan dan kebersihan udara dalam rumah”. Terkait pernyataan tersebut muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimanakan prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan?
1.2.2. Seberapa efektif prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1. Untuk membuat prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan.
 1.2.2. Untuk mengetahui efektifitas prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk ramah lingkungan.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini meliputi:

A. Manfaat untuk pemerintah
         1.4.1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pembangunan ramah lingkungan.
             
            B. Manfaat untuk Masyarakat
            1.4.1. Memberikan alternatif ventilasi yang dapat menyaring debu, menangkal serangga dan menyejukkan ruangan yang sederhana dan murah.
            1.4.2. Memberikan masukan kepada masyarakat dalam meningkatkan kualitas udara dalam rumah sehingga kesehatan dan kebersihan udara lebih terjamin.

Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah untuk membuat prototipe ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang sederhana serta menguji efektifitas prototipe tersebut.

PEMBAHASAN



Prototipe RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat. Bahan-bahan itu terdiri dari: 1 (satu) buah Kerangka jendela ukuran 75x48x10, 2 (dua) buah kaca ukuran 60x35, 1 buah kertas mika, Selang air, 1 meter kain kristik, Filter akuarium, 1 buah pompa air mini, Paku, Pipa ukuran 2”, 2 buah dop ukuran 2”, 1 buah kaleng, 1 kotak klem dan lakban.
Bentuk prototipe RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) adalah sebuah ventilasi yang terbuat dari kerangka jendela ventilasi dengan ukuran 75 x 48 x 10 cm. Dibagian tengah kerangka jendela ventilasi itu terpasang kain kristik ukuran 60 x 35 cm. Dibagian bawah kain kristik terpasang pipa ukuran 2”. Fungsi pipa ini sebagai penadah air yang akan disalurkan ke bak penampungan. Dibagian luar kerangka jendela ventilasi terdapat kaleng. Kaleng ini berfungsi sebagai bak penampungan air sekaligus tempat pompa. Dari bak penampungan ini terpasang pipa ukuran 1” yang terhubung ke atas kain kristik. Fungsi pipa ini untuk mengalirkan air dari bak penampungan ke kain kristik. Sementara itu di bagian luar atas dari kristik (masih dalam kerangka jendela ventilasi) dan kusen bagian dalam bawah terpasang kaca. Pada kaca bagian dalam bawah dilapisi kertas mika. Fungsi kertas mika ini untuk menangkap debu yang lolos dari saringan kain kristik yang dialiri air (lihat foto).
Prinsip kerja atau mekanisme kerja alat RAD Rain (ventilasi rumah yang bersifat anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) adalah:
a. Anti Debu           

 Debu dari luar ruangan yang tertiup masuk melewati jendela ventilasi dihambat sebagian oleh kaca di bagian depan kain kristik. Tidak semua debu dapat dihalangi oleh kaca tersebut. Sebagian yang lolos akan dihalangi oleh kain kristik yang dialiri air secara terus-menerus. Debu yang melewati kain kristik akan tertangkap oleh air dan dibawa aliran air ke bawah. Proses ini tergolong sangat efektif menangkap debu. Kalaupun ada debu yang lolos, maka kaca yang dilapisi kertas mika yang berisi lem menjadi penghalang sekaligus penangkap debu terakhir

b. Anti Serangga
Keberadaan kain kristik di tengah kerangka jendela ventilasi merupakan penghalang yang efektif bagi serangga. Dengan adanya kain kristik ini maka serangga yang ukurannya lebih besar dari lubang kain kristik otomatis tidak dapat melewati kain kristik. Dengan demikian serangga tidak dapat memasuki ruangan yang diisi jendela ventilasi ini
 Gambar: Sebagai Anti Serangga

c. Sejuk
Keberadaan air yang secara kontinyu mengalir merambati kain kristik secara terus-menerus memberi efek segar dan sejuk pada ruangan yang dipasangi jendela ventilasi ini. Sebab angin yang melewati jendela vemntilasi ini secara tidak langsung menebarkan partikel-partikel air secara halus. Ini menyebabkan ruangan menjadi lebih sejuk.


 Aliran air pada ventilasi alternatif ini  menggunakan prinsip kontinuitas “Masa di dalam suatu sistem adalah konstan terhadap waktu.” Prinsip kontinuitas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut:





Keunggulan prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) ini adalah:
(1)   Mengurangi volume debu yang masuk ke dalam rumah dengan pemasangan dua bilah kaca dengan sekat antara keduanya (ventilasi bouvenlicth) pada sekat tersebut dipasang kristik dan dialiri air dengan tenaga pompa akuarium mini sehingga debu yang memiliki karakteristik ringan akan terbawa bersama aliran air.
(2)   Memudahkan sirkulasi udara, dimana angin bertiup dari suhu yang rendah ke suhu tinggi. Sehingga aliran air akan membuat suhu menjadi sejuk dan mudah masuk ke dalam ruangan sebagai penyejuk udara sederhana.
(3)      Menghalangi serangga, dengan penggunaan kristik serangga akan sulit masuk ke dalam ruangan sehingga tidak ada serangga vektor perantara penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia.

Kelemahan prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan) ini adalah:
(1)      Dari segi estetika, ventilasi terlihat kurang menarik dan masih sederhana
(2)      Karena dialiri air maka kemungkinan kristik menjadi berlumut sehingga harus dilakukan pemeriksaan berkala untuk membersihkan ventilasi minimal satu minggu sekali.

Efektifitas prototipe RAD Rain (ventilasi rumah anti debu, anti serangga dan sejuk yang ramah lingkungan)
Berdasarkan hasil pengujian sederhana yang dilakukan dengan menggunakan kipas angin (yang berjarak 50 cm dari prototipe) untuk mendorong 100 gram debu ke arah prototipe, maka hasilnya debu yang lolos dan terperangkap pada kantong pengujian di belakang prototipe ini tergolong sangat minim (lihat tabel 4.2.1.). 






 

Tidak ada komentar: